DETAILED NOTES ON GAMBYONG

Detailed Notes on gambyong

Detailed Notes on gambyong

Blog Article

Tari Gambyong Pareanom di pura Mangkunegaraan berbeda dengan tari gambyong di luar pura. Perbedaan itu terletak pada kostum tari, dimana gambyong pareanom diluar tembok Mangkunegaran memakai kain wiran, kemben, sampur, dan sanggulnya bebas.

Tari gambyong terus berkembang dan bukan hanya ditarikan di lingkungan kesunanan sebagai hiburan bagi Sinuhun Paku Buwono VI dan tarian untuk menyambut tamu kehormatan. Tari gambyong mulai dipertunjukkan sebagai hiburan untuk masyarakat umum.

Sedangkan bawahannya menggunakan kain batik panjang hingga menutup mata kaki, masyarakat Jawa menyebut kain tersebut kain jarik atau jarit.

Konon, Gambyong adalah nama seorang “waranggana”, yakni seorang wanita atau wanita penghibur yang terpilih untuk membawakan sebuah tarian yang indah dan luwes.

“Kebanyakan para penari sangat enggan untuk melakukan gaya seperti itu, dan tanpa itupun tari dengan penari yang baik gambyong sudah cukup daya pikat,” tulis Rina Martiara dan Budi Astuti.

Batik merupakan salah satu kekayaan dari Indonesia yang bahkan sudah diakui oleh UNESCO. Indonesia memiliki keragaman jenis dan motif batik yang begitu banyak dari berbagai daerah.

sociocultural values and symbolism, its academic value for Females’s minds and souls, its aesthetics and philosophical underpinnings, and its musical accompaniment.

By submitting to Ethnomusicology Translations, the copyright holder grants to Ethnomusicology Translations the non-exceptional correct to distribute an English-language translation in the submission globally in Digital structure, print structure, and/or any other medium.

Oleh karena itu, tari Gambyong hingga kini terus mengalami inovasi gerakannya. Beberapa perkembangan dari tari gambyong adalah dengan menghasilkan jenis tarian yang baru.

Untuk bisa mengetahui perbedaannya, setiap tarian memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing begitu pula dengan tari gambyong, berikut adalah beberapa ciri khas tarian Jawa klasik ini.

The that means of Gambyong is likened to the rice goddess (Dewi Sri) that is dancing. Therefore, previously this dance was executed in the course of agricultural ritual ceremonies to make certain rice fertility and an abundant harvest.[4]

Properti tari gambyong terdiri dari desain kostum, tata pentas, tata rias, dan tata lampu. Pakaian penari gambyong memakai warna kalem yang disesuaikan isi cerita. Contohnya saja tari gambyong Jangkung Kuning mengambil cerita Timun Mas, maka kostum penari berwarna netral atau kalem.

Meski mengalami beragam perkembangan, namun ciri khas urama tarian ini tetep dipertahankan sesuai adat budaya khas Jawa.

Hal tersebut menunjukkan bahwa dulunya tarian ini dipelajari oleh perempuan-perempuan kerajaan yang memiliki watak anggun dan lembut, hingga pada saat ini masyarakat umum pun juga bisa mempelajari tarian ini dengan bebas.

Report this page